Beberapa bulan lalu, pasar saham Wall Street diguncang oleh sebuah
kicauan dari kantor berita Association Press. Kicauan itu mengabarkan
jika gedung putih dibom dan presiden Obama terluka. Sontak, pasar saham
langsung terjun. Konon, kerugian akibat susutnya nilai pasar hampir Rp
2ribu triliun. Belakangan publik tahu, kabar itu bohong karena akun
Twitter @AP ternyata dibajak.
Pembajakan akun di media sosial tak hanya menimpa kantor berita, tapi
juga perusahaan hingga perorangan. Februari lalu, produsen otomotif
Jeep dan restoran Burger King pernah merasakan pembajakan ini. Gambar
profil twitter mereka diganti dengan prodi saingannya. Lalu beragam
kicauan yang ngacau ditulis oleh si pembajak.
Lalu bagaimana agar tetap aman bermedia sosial. Ryan Holmes, pendiri dan CEO social media client HootSuite berbagi tips :
1. Buatlah kata kunci yang unik
Tahun lalu kata kunci yang paling banyak dipakai adalah ‘password’. Lalu ranking kedua kata kunci ’123456′. Kata kunci yang umum akan mudah dibobol pembajak. Buatlah kata kunci yang unik dan personal. Tapi bukan tanggal kelahiran, nama kota, nama peliharaan, nama mantan/gebetan atau yang masih umum. Anda bisa ciptakan kalimat umum dan ambil huruf depannya. Misal; Saya Suka Makan Bakso Pakai Sambel Pedas (SSMBPSP). Jika anda ingin yang lebih rumit, pakailah aplikasi password manager. Misalnya seperti www.lastpass.com. Pakailah kombinasi huruf, angka dan tanda baca pada kata kunci anda.
Tahun lalu kata kunci yang paling banyak dipakai adalah ‘password’. Lalu ranking kedua kata kunci ’123456′. Kata kunci yang umum akan mudah dibobol pembajak. Buatlah kata kunci yang unik dan personal. Tapi bukan tanggal kelahiran, nama kota, nama peliharaan, nama mantan/gebetan atau yang masih umum. Anda bisa ciptakan kalimat umum dan ambil huruf depannya. Misal; Saya Suka Makan Bakso Pakai Sambel Pedas (SSMBPSP). Jika anda ingin yang lebih rumit, pakailah aplikasi password manager. Misalnya seperti www.lastpass.com. Pakailah kombinasi huruf, angka dan tanda baca pada kata kunci anda.
2. Ganti Kata Kunci Secara Berkala
Walau kata kunci anda unik, tapi itu tak seratus persen bisa menjamin
keamanan. Gantilah kata kunci secara berkala. Jika perlu, tak hanya
memakai kombinasi huruf, angka dan tanda baca pada kata kunci anda.
3. Pastikan Penanggung Jawab Media Sosial
Jika sebuah akun media sosial dimiliki perusahaan, pastikan divisi
yang berwenang dan bertanggung jawab pada akun tersebut. Jika karyawan
juga memiliki akun media sosial yang mewakili perusahaan, pastikan nama
akun dan kata kuncinya juga diatur perusahaan. Tak jarang, untuk lebih
mudah diingat, karyawan sering memakai kata kunci yang sama untuk akun
perusahaan dan akun pribadi.
4. Pusatkan Pengelolaan Media Sosial
Jika sebuah akun media sosial dimiliki perusahaan, pastikan akunnya
terpusat. Tak jarang ada beberapa karyawan yang berbaik hati dan
inisiatif membuat akun media sosia perusahaan. Sehingga sebuah
perusahaan memiliki beberapa nama akun di media sosial yang sama.
Kadang, kampanye di twitter berbeda dengan posting di LinkedIn atau
Facebook. Sehingga publik/konsumen sering menanyakan, akun mana yang
asli.
Dengan pemusatan ini, maka isi postingan di beragam media sosial akan selaras dan tak bertentangan.
Jangan pula berikan pengelolaan akun media sosial pada
konsultan/lembaga di luar perusahaan. Tapi, latihlah karyawan anda agar
paham seluk beluk media sosial. Suruh mereka belajar kepada
konsultan/pakar media.
Klik Hati Merck adalah program sosial PT Merck Tbk -perusahaan
farmasi, kimia, dan life science dibawah payung Merck KGaA. Klik Hati
Merck mendorong pengembangan aksi-aksi sosial kepedulian yang
mengoptimalkan media sosial di Indonesia.
Join This Site Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon